Di lingkungan desaku, sangat sedikit orang – orang yang bergelar Master apalagi doktor. Hanya putera orang – orang kaya dan tahu pendidikan aja yang bisa menikmati jenjang akademik ini. Kebanyakan dari mereka itu merupakan putera sahabat kedua orang tuaku yang memiliki harta dunia yang melimpah. Ada yang Doktor Engineer bidang teknik mesin, sekarang menjadi dosen di UI. Ada yang sebentar lagi Doktor bidang Ushuludin, sekarang menjadi dosen IAIN Sunan Gunung Jati, Magister Teknik Informatika, dan lainnya. Kedua orang tuaku yang bergelar sarjana selalu men-support agar bisa melanjutkan jenjang di atas sarjana.
Walau orientasi pertamaku setelah lulus mencari perusahaan yang berani menggaji besar, aku juga berhasrat untuk bisa melanjutkan kuliah sampai jenjang S3 ( Doktor) bidang teknik kimia. Di dunia ini, orang yang berilmu tinggi akan mendapatkan kedudukan yang terhormat dan tinggi sesuai dengan sabda Nabi,”Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii')
Seorang yang berilmu lebih baik dari pada seorang yang terus-menerus melakukan ibadah tanpa ilmu, sabda Nabi,” Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang.” (HR. Abu Dawud ). Dan dalam janji-Nya, Allah akan memudahkan jalan menuju surga bagi para pencari ilmu,” Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. “(HR. Muslim)
Betapa besar essensi dari, memiliki ilmu yang tinggi. Tidak lupa, dalam mengejar ilmu dunia juga harus diiringi menimba ilmu agama untuk bekal akherat kelak. Ilmu dunia yang tinggi adalah modal untuk memperlancar dakwah kita kelak. Maka , ilmu dunia sama pentingnya dengan ilmu agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar