Selasa, 06 Oktober 2009

BERKAWAN ORANG SHOLEH

Menurutku pergaulan yang paling menyenangkan adalah dengan orang- orang yang faham ilmu agama alias sholeh dan sholehah, dari pada dengan rekan-rekan yang awam akan ilmu agama. Kita akan merasa begitu nyaman dan penuh dengan fastabikhul khoirot.( belomba-lomba dalam kebaikan). Sangat berbeda sekali ketika ku bergaul dengan rekan-rekan SMP ku, rekan-rekan kuliahku yang awam agama dengan rekan – rekan SMA MTA dan rekan – rekan yang tergabung dalam Kerohanian Islam Kampus.

Saat bertemu dengan sahabat yang sholeh akan mengucap salam dan berjabat tangan dengan erat sesuai sabda Nabi, Apabila dua orang muslim saling berjumpa lalu berjabatan tangan dan mengucap "Alhamdulillah" dan beristighfar maka Allah 'Azza Wajalla mengampuni mereka. (HR. Abu Dawud). Setiap bertemu dengan mereka selalu ingin diskusi lama-lama, membicarakan hal – hal agama, perkembangan dakwah kampus dan masing-masing pengalamannya , sabda Nabi, “ Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk.” (HR. Al Hakim)

Saya yakin dengan sabda Nabi,” Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya”. (HR. Bukhari) setiap bergaul dengan rekan – rekan aktifis dakwah kampus rasanya ingin mengejar mereka, sholat tahajudnya, puasa sunah senin-kamisnya, hafalan Qur’annya, aktifitas dakwah kampusnya, tadarusnya, silaturrohminya, jiwa entrepreneurshipnya, koneksinya, dan sederetan prestasi lainnya. Subhanallah, andai saja aku selalu bisa berdampingan dengan mereka hingga ajal menjemput alangkah bahagianya hidup ini.

Berbeda jika bergaul dengan orang yang awam agama. Tapi kusadari , setiap orang di dunia ini diciptakan ada yang awam dan ada yang alim, ya untuk keseimbangan hidup memang, yang alim harus selalu menasehati yang awam. Aku juga memang harus banyak bergaul dengan orang – orang yang awam agama untuk menguji seberapa besar keimananku., seberapa besar ketaqwaanku selama ini. Berdasar pengamatanku, posisi – posisi strategis , orang – orang professional dan sederetan orang – orang penting masih dipegang oleh yang awam agama, jadi aku juga harus banyak bergaul dengan mereka untuk mendapatkan manfaat darinya. Maka dari itu, aku juga harus pandai- pandai menjaga diri dengan tetap menjadikan rekan – rekan yang sholeh sebagai teman akrabku, sabda Nabi,” Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping.” (HR. Ahmad) . Kata Nabi , jika ingin mengetahui kepribadian seseorang, lihatlah siapa rekan akrabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar